Mengatasi masalah menikah di usia muda.

penyebab segala masalah menikah di usia muda

Menikah diusia muda memang menyenangkan apalagi suami sudah memiliki pekerjaan yang tetap.
Tetapi apakah ini menjamin kebahagiaan istri.

Inilah jawaban mengapa menikah di usia muda lebih berpengaruh pada emosi dan kejiwaan.

Mungkin diantara kita ada yang menikah diusia muda ,
perasaan suka dan ingin selalu bersama menjadi dasar utama untuk menikah.
Tanpa berfikir sebab akibat akan resiko kejiwaan yang nanti akan ditimbulkan.

Pada usia muda perasaan cenderung egois dan mementingkan diri sendiri. sehingga selisih paham kadang terjadi untuk membuat satu keputusan yang tepat.

Ini wajar terjadi karena pikiran di usia muda masih labil.
Belum lagi pengaruh 
dari keluarga ,teman atau saudara dekat.
Semua bisa mempengaruhi pemikiran pasangan di usia muda.

Sebagai seorang suami sudah pasti ingin segala yang diinginkan 
diikuti oleh seorang istri ,

Tetapi keputusan seorang suami terkadang bukan murni dari pemikirannya sendiri 
melainkan ada pengaruh dari orang orang tua 
terutama seorang ibu yang mengendalikan anak lelakinya.

Tentulah ini bukan keadilan yang didapat oleh seorang istri 
dan perasaan tidak puas dengan suaminya sendiri 
akan bergejolak dihati 
seorang istri bila,

Melihat suaminya tidak punya keteguhan hati dan sikap mandiri dalam menentukan arah masa depan pernikahannya.

Hal ini sering terjadi pada pasangan muda yang menikah hanya didasari rasa suka dan tertarik dengan kecantikan atau keindahan seseorang.

Masalahnya disini,
Kenapa seorang ibu masih ikut campur dalam kehidupan rumah tangga anaknya 
yang menikah di usia muda, 
tanpa menyadari bahwa anak lelakinya sudah punya kehidupan sendiri bersama istrinya.

Rasa sayang dan tidak rela 
melihat anaknya 
menikah diusia muda mungkin menjadi alasannya .

Dan anggapan bahwa anaknya akan meninggalkannya 
menjadikan seorang ibu mempengaruhi anak lelakinya untuk tidak menjauhi dirinya.

Jadi untuk calon suami yakinkan pada ibu kita bahwa kita menikah bukan untuk meninggalkannya yakinkan ibu kita bahwa pernikahan ini untuk kebahagiaanya.

Dan pastikan bahwa istri yang kita cintai adalah 
calon ibu yang akan melahirkan cucu yang di cintai ibu kita.

Hal ini penting kita lakukan agar ibu kita ridho dan ikhlas serta mendukung kehidupan rumah tangga yang akan kita jalani.

Inilah sebab kenapa perselisihan selalu terjadi untuk pernikahan di usia muda.

1.Pikiran yang masih labil,
2.Tidak punya misi dan visi yang jelas tentang pernikahan, 
3.Pengaruh lingkungan dan keluarga juga menjadi 
penyebab 
kenapa menikah di usia muda lebih membutuhkan kesabaran dan kestabilan emosi agar pernikahannya bertahan lama.

Keadaan seperti ini biasanya akan berlangsung lama 
selagi pasangan ini tidak memisahkan diri dari lingkungan keluarga masing masing.

Solusi untuk mengatasi segala perselisihan dalam pernikahan di usia muda adalah.

1.Memisahkan diri atau pisah rumah dari keluarga orang tua
dan mendirikan sebuah pernikahan yang bebas dari pengaruh keluarga suami dan keluarga istri.

2.Memahami arti pernikahan yang sesungguhnya.

3.Hormati suami dan hargai pendapat istri.

4.Selalu menjaga hubungan baik dengan keluarga baik dari pihak suami maupun istri.

Belajarlah dari pengalaman mengapa ada perselisihan,
Sayangi iatri dan hormati suami duduklah bersama untuk, memecahkan setiap permasalahan yang muncul.
Buanglah egois atau sikap ingin menang sendiri dan merasa benar 
Agar rumahtangga kita bahagia dunia akhirat .
Insa allah.

Menikah pada usia dini adalah anjuran agama karena dengan menikah ia lebih bisa menjaga mata dan kemaluannya dari melakukan hal yang terlarang.

"Pemuda dalam hadits menurut imam nawawi dalam syarah muslim adalah orang baligh sampai umur 30 tahun

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنْ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ

“Wahai para pemuda, barang siapa dari kalian yang mampu ongkos nikah, maka hendaklah ia menikah, karena itu lebih bisa memejamkan mata dan menjaga farji” (HR. Bukhari dan Muslim).